Tujuan Akuntansi Perpajakan – Sistem perhitungan dalam akuntansi perpajakan merupakan suatu hal yang penting khususnya dalam bidang perpajakan Indonesia. Hal ini sudah terjadi sejak self-assessment dibentuk, sehingga fiskus atau petugas pajak, untuk tujuan akademis, membutuhkan akuntansi pajak ini.
Kebijakan yang tertuang dalam self assessment ini mewajibkan orang pribadi dan badan usaha yang menjadi Wajib Pajak untuk menghitung dan membayar pajaknya. Perhitungan ini sebenarnya terjadi karena prinsip-prinsip dasar perpajakan yang telah diatur dalam undang-undang negara.
sedangkan masalah perhitungan yang terjadi dalam akuntansi tetap netral tanpa memihak apapun. Akuntansi hanya untuk mengetahui besaran perhitungan untung rugi secara komersial Sedangkan akuntansi, walaupun secara umum bertujuan untuk menentukan untung rugi (komersial), prinsip dasarnya tetap netral (tidak memihak) pada produk yang dihasilkan oleh akuntansi. Untuk itu, berikut ini adalah tujuan dari akuntansi pajak:
Perlindungan Hak Negara
Tujuan pertama akuntansi pajak didasarkan pada bagian dari otoritas pajak dan juga negara yang menerima hak pajak. Tentunya suatu negara berhak untuk dapat memperoleh informasi tentang kemampuan suatu perusahaan yang berdiri di negara tersebut.
Tidak hanya untuk kepentingan negara, wajib pajak atau biasa disebut wajib pajak juga akan mendapatkan perhitungan yang tepat sehingga dapat memenuhinya dengan mudah. Perhitungan ini nantinya akan mengesampingkan perkiraan atau perkiraan dan memberikan gambaran yang pasti.
Penyusunan Strategi dan Perencanaan Pajak
Fungsi lain yang dapat diperoleh adalah memastikan strategi dan pola perencanaan yang tepat dalam rangka pemenuhan akomodasi pembayaran pajak. Hal ini tentunya berdampak besar bagi suatu badan usaha.
Sebab, nantinya mereka bisa menghitung bagaimana kemampuan ekonomi bisnis untuk bisa melunasi akomodasi beban pajak mereka. Sehingga pengelola badan usaha dapat mengetahui bagian mana yang dapat meringankan beban pajak dan jumlah wajib pajak yang harus dibayar.
Memberikan Analisis dan Prediksi Tentang Potensi Pajak Selanjutnya
Keuntungan yang diperoleh wajib pajak adalah analisis dan potensi besaran pajak yang akan mereka bayarkan di masa yang akan datang. Hal ini tentunya memudahkan Wajib Pajak dalam mengalokasikan sumber dana untuk akomodasi pembayaran pajak nantinya.
Deskripsi yang diberikan dalam analisis akuntansi pajak akan memiliki dampak terbaik dalam mempersiapkan pembayaran pajak ini. Tentunya diperlukan keseimbangan antara 2 prinsip, yaitu: konservatif dan konsistensi agar gambaran alokasi pajak ke depan menjadi lebih akurat.
Penerapan Proses Akuntansi
Penerapan proses akuntansi ini meliputi: pencatatan, pengakuan dan penghitungan pajak yang dimiliki. Bagi badan usaha atau perusahaan, penyajian data dilakukan dalam bentuk laporan, baik secara fisik maupun komersial.
Kembalikan Kesadaran Pembayaran Pajak
Sebagaimana dijelaskan di atas, salah satu tugas dan fungsi akuntansi pajak adalah mengembalikan sikap wajib pajak. Karena hasil gambaran pajak yang diolah melalui perhitungan akuntansi ini lebih akurat, sehingga wajib pajak akan lebih sadar dalam membayar kewajibannya.
Tidak hanya memberikan gambaran seberapa besar akomodasi yang harus dibayarkan dalam beban pajak, tetapi juga memberikan rasa nyaman bagi peserta wajib pajak. Mengapa? karena perhitungan akan dilakukan secara adil, pasti dan transparan. Jadi tidak akan ada yang merasa dirugikan dari pihak apapun apalagi ditipu.
Proses Evaluasi
Laporan akuntansi akan selalu diarsipkan alias disimpan sebagai salah satu jenis dokumen penting pembanding. Informasi ini nantinya dibutuhkan untuk dapat memberikan perbandingan antara satu periode dengan periode lainnya.
Pastikan Anda lebih mempercayakan konsultan pajak dari ISB Consultant demi meminimalisir perusahaan terkena resiko penalty, sehingga bisnis yang Anda jalankan akan lebih aman karena telah dipastikan legalitasnya.
