Dalam sebagian besar bisnis, ada banyak perusahaan yang menjual produk mereka kepada pelanggan dengan menggunakan metode kredit. Artinya, perusahaan akan mengirimkan barang atau jasa, mengirimkan tagihan dan kemudian akan dibayarkan setelah beberapa minggu kemudian.
Nah, bisnis harusnya melacak semua utang pelanggan dengan menggunakan akun di pembukuan yang seringkali disebut sebagai account receivable, piutang atau AR. Nah di artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu account receivable.
Kita juga akan membahas tentang apa perbedaan account receivable dan account payable, Mari kita lanjutkan pembahasannya!
Apa itu Account Receivable?
Secara pengertian, account receivable adalah jumlah utang kepada sebuah perusahaan yang dihasilkan dari perusahaan penyedia barang maupun jasa yang dilakukan secara kredit. Nah istilah piutang ini digunakan dengan nama lain yaitu account receivable.
Biasanya jumlah account receivable ini akan dicatat di dalam buku besar piutang. Dan saldo yang belum dibayarkan tersebut di akun ini akan dilaporkan sebagai bagian dari aset lancar yang telah terdaftar di dalam neraca sebuah perusahaan.
Ketika sebuah barang maupun jasa di jual secara kredit, biasanya penjual adalah salah satu kreditur tanpa jaminan. Maka dari itu, penjual harus berhati-hati ketika menjual barang secara kredit. Akuntansi yang baik, biasanya akan mensyaratkan estimasi yang harus dibuat dalam piutang.
Biasanya taksiran jumlah tersebut akan dilaporkan sebagai saldo kredit di akun kontra piutang seperti halnya penyisihan piutang tak tertagih. Nah saldo kredit tersebut yang akan menyebabkan jumlah piutang dilaporkan di neraca menjadi berkurang.
Setiap penyesuaian yang ada di akun penyisihan juga akan mempengaruhi beban piutang yang tak tertagih dan dilaporkan di laporan laba rugi lainnya.
Apa Perbedaan Account Receivable dan Account Payable?
Sekarang pertanyaannya, apa perbedaan account receivable dan account payable? Secara sederhananya, account receivable adalah piutang dagang, sedangkan untuk account payable merupakan hutang dagang.
Piutang adalah akun aset yang mewakili uang yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan Anda. Dan hutang pada sisi lain adalah akun kewajiban yang mewakili uang yang Anda utang di bisnis lainnya.
Agar bisa lebih dimengerti, misalnya Anda mengirimkan faktur sebesar 500.000 sebagai anggaran untuk membeli logo yang Anda rancang di bisnis budi furniture. Ketika budi furniture mendapatkan faktur dari Anda, maka ia harus mencatatnya sebagai hutang di dalam pembukuannya.
Karena itu adalah uang yang harus dibayarkan kepada Anda sebagai pembuat logo tersebut. Dan Anda juga mencatatnya sebagai piutang dari pihak pelanggan. Karena itu, uang tersebut bisa dibilang wakil dari uang yang akan dibayarkan orang lain kepada Anda.
Apakah Anda ingin dibantu agar lebih mudah dalam mengatur administrasi pajak perusahaan? ISB Consultant hadir sebagai jasa konsultan pajak di Solo yang menawarkan layanan solutif agar perusahaan Anda terlindungi dari resiko penalty.
Contoh Account Receivable
Misalnya Anda ingin membeli ponsel baru dengan harga 5.000.000, namun tidak memiliki uang ketika pembelian. Maka perusahaan atau toko yang menjual ponsel tersebut memberikan tenggat waktu sampai dengan 30 hari untuk membayar.
Maka selama itu juga, perusahaan akan mencatat 5.000.000 dalam catatan piutang mereka. Nah ketika Anda melunasinya, maka uang tersebut akan masuk ke jumlah penjualan atau arus kas. Tapi pertanyaannya bagaimana jika Anda tidak membayar?
Maka uang tersebut akan tetap ada dan perusahaan yang akan mengeluarkan uang tersebut. Dan langkah selanjutnya adalah menghubungi pelanggan atau melakukan tagihan dengan mengontrak agen penagihan untuk melakukannya.
Nah itu adalah perbedaan account receivable dan account payable, bagaimana sudah mengerti cara kerja keduanya?